PLTMG Arun Bantu Penyerapan Tenaga Kerja Aceh
By Admin
nusakini.com--Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Batu, Lhokseumawe, diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Selain meningkatkan pasokan energi listrik untuk masyarakat, PLTMG Arun juga mampu mendukung pertumbuhan beberapa industri di Serambi Mekah.
“Kami ada Pabrik Kertas Kraft Aceh, lalu ada Pabrik Pupuk Iskandar Muda dan Pabrik Pupuk Asen. Kalau ini bisa mendapat kepastian listrik, produksinya bisa maksimal. Ini bisa menciptakan lapangan kerja hingga lebih dari 100 ribu orang,” kata Gubernur NAD, Zaini Abdullah di Lhokseumawe, Kamis (2/6/2016).
Zaini memaparkan, beban puncak pemakaian listrik di NAD berkisar 204,5 Megawatt (MW). Sebelum adanya PLTMG tersebut, sebagian besarnya masih mengandalkan pasokan listrik dari PLN Sumatera Utara lantaran PLN NAD hanya bisa menghasilkan listrik sekitar 58,2 MW saja. Dengan produki energi listrik mencapai 184 MW, PLTMG Arun diharapkan mengurangi ketergantungan pasokan listrik dari daerah lain.
“Dengan adanya ini, diharapkan Aceh tidak tergantung lagi dengan listrik dari tempat lain. Sehingga lebih banyak investor mau menanamkan investasi di Serambi Mekah ini,” papar Zaini.
Zaini pun menyambut dengan penuh antusias peresmian PLTMG tersebut. Pertumbuhan ekonomi di NAD akan benar-benar terbantu, karena saat ini ada banyak industri dan usaha yang tengah dikembangkan oleh pemerintah, masyarakat/kelompok masyarakat, maupun privat.
“Juga menciptakan dampak berantai dengan menciptakan peluang usaha dari kelompok masyarakat, sektor UMKM, Perusahaan Daerah, sampai Perusahaan Negara dan Privat Sektor (pihak swasta),” lanjutnya.
Ia pun mengakui PLTMG tersebut tidak akan sepenuhnya memenuhi kebutuhan listrik di NAD. Namun, ia optimis pembangunan di NAD akan terus berkembang, karena saat ini juga sedang dibangun pembangkit listrik lainnya. Seperti, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan dengan kapasitas mencapai 88 MW dan pembangkit listrik dengan tenaga geothermal di Seulawah (Aceh Besar).
“Kami harapkan bisa rampung sebelum tahun 2019,” pungkasnya. (p/ab)